Bebeb

Hai. Hari ini saya pengen banget bercerita tentang teman dekat saya selama kuliah. Kadang saya mikir, wah ko bisa yah kenal sama mereka ( Puri(21), Ciwe (31), Sendi(37). Ichameg(105), Tasya (145) )Kalau saya gak kuliah di Unpad khususnya psikologi, apakah bisa berteman sama mereka ? Cerita awal berteman sama mereka sih cukup kompleks. Biasanya, orang ketika mulai berteman itu karena ada banyak kesamaan, passion, interest, or something lah. Tapi kami disini secara umum sangat berbeda. Even, hal-hal kecil aja selalu beda. Seperti ketika mau nonton film, memutuskan kaset yang dinonton saja sangat – sangat lama, begitu banyak perdebatan hahaha. Karena semuanya memiliki choice yang berbeda. Yah namanya juga individual difference, dan kami sangat menghargai itu. Yang saya suka dari mereka adalah saling respect. Dan itu penting loh dalam pertemanan, sedekat apapun kita, kita harus tetap respect. Kelebihan dari mereka juga adalah selain talk aktif mereka juga pendengar yang baik, mereka balanced dalam hal itu. Seperti yang kita ketahui bahwa seorang yang talk aktif kan juga harus menjadi pendengar yang baik. Pokoknya suatu kebanggaan juga bisa berteman sama mereka. Kadang saya bingung juga, gila kita tuh banyak banget perbedaanya, tapi ko keep yahh. Nah, ternyata The most important of friendship is tolerance. Bagaimana anda bisa berteman without toleranse, bagaimana bisa anda berteman kalau anda itu egois ? Yang paling saya suka dari mereka adalah, sangat menerapkan ilmu psikologi nya kali ya. Jadi sikap dan perilaku apapun yang kita tampilkan, mereka melihat latar belakangnya sehingga mereka bisa mengerti dan memahami itu tanpa menjudge sembarangan. Mereka juga sudah saya anggap seperti keluarga, mungkin karena saya jauh dari orang tua dan kebanyakan menghabiskan waktu sama mereka. Begitu banyak nilai yang saya terima dari mereka positive atau negative but most of all I’ve learned. Thankyou So much. Dan kalian harus tahu bahwa saya sangat sayang sama kalian (tidak bermaksud dramatis) Love you